Tanah subur akan membuat tanaman tumbuh dan berkembang secara optimal. Hasil panen yang didapat pun berlimpah. Oleh sebab itu, menggunakan tanah subur sebagai lahan pertanian sangat menguntungkan petani. Meskipun bukan satu-satunya, tanah subur merupakan salah satu faktor paling penting yang pempengaruhi hasil panen.
Semenjak mengenal pertanian, manusia sudah menyadari bahwa tanah subur sangatlah penting. Konon, peradaban Mesopotamia yang merupakan salah satu peradaban tertua di dunia itu, terkenal karena kesuburan tanah pertaniannya. Beberapa abad sebelum masehi, bangsa Mesopotamia telah mengenal cara mengolah tanah dan teknik irigasi untuk lahan pertanian mereka. Itulah sebabnya, Mesopotamia menjadi salah satu peradaban paling maju di dunia pada zaman itu.
Lalu tanah seperti apa yang dikatakan subur?. Tanah subur adalah tanah yang mampu menyediakan tiga kebutuhan dasar tanaman, yaitu unsur hara, udara dan air. Unsur hara dibutuhkan sebagai sumber nutrisi atau sumber makanan bagi tanaman. Air memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelarut unsur hara, berperan dalam fotosintesis dan menjaga kelembapan tubuh tanaman. Sedangkan udara berguna untuk bernafasnya akar tanaman dan dibutuhkan juga oleh biota tanah seperti cacing dan mikroba tanah.
Tanah dikatakan subur apabila memiliki sifat kimia, fisika dan biologi yang baik. Sifat kimia tanah yang baik diantaranya adalah kadar kemasaman (pH) yang netral, kandungan unsur hara yang cukup dan tidak mengandung unsur-unsur yang dapat meracuni tanaman. Sifat fisik tanah yang baik diantaranya adalah memiliki tekstur yang remah, memiliki cukup pori-pori udara dan memiliki daya memegang air yang baik. Sedangkan sifat biologi yang baik diantaranya adalah banyaknya kehidupan biota tanah.
Ada beberapa cara untuk menduga tingkat kesuburan tanah. Cara pertama adalah dengan menganalisnya di laboratorium. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui secara detail status kesuburan tanah pertanian kita dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan. Namun, tentu saja tidak semua orang dapat mengaksesnya. Biaya analisisnya pun relatif mahal. Cara kedua adalah dengan mengamati ciri-ciri tanah pertanian kita. Cara ini relatif lebih praktis dan sederhana. Petani berpengalaman biasanya mampu menduga secara cermat tingkat kesuburan tanah dengan mengamati ciri-cirinya dan jumlah hasil panen yang didapatkan.
Berikut ini adalah ciri-ciri tanah subur yang cocok untuk lahan pertanian:
- Lapisan humus tebal
Humus atau yang sering disebut juga bunga tanah adalah lapisan atas tanah yang berwarna gelap. Humus terbentuk dari sisa-sisa mahluk hidup dalam tanah atau dari bahan-bahan organik yang kita tambahkan. Ketebalan lapisan humus bisa menjadi salah satu indikator kesuburan tanah. Tanah subur biasanya memiliki lapisan humus yang tebal. Humus merupakan salah satu sumber unsur hara bagi tanaman dan makanan bagi organisme-organisme tanah. Selain itu, tanah dengan lapisan humus yang tebal biasanya memiliki sifat fisik yang baik, seperti tersedianya pori-pori tanah dan daya memegang air yang baik.
2. Kadar kemasaman tanah relatif netral
Derajat kemasaman (pH) tanah sangat mempengaruhi banyak proses kimiawi dalam tanah. Derajat kemasaman (pH) tanah yang paling ideal bagi lahan pertanian adalah 6 sampai 8. Apabila tanah terlalu masam (pH tanah rendah) atau tanah terlalu basa (pH tanah tinggi) menyebabkan unsur hara akan sulit diserap oleh tanaman. Tanah masam dan tanah basa juga merupakan lingkungan yang kurang ideal bagi kehidupan biota tanah.
Pengukuran pH tanah dapat dilakukan menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Atau bisa juga menggunakan alat pengukur pH tanah yang sudah banyak tersebar dipasaran dengan harga yang relatif terjangkau. Selain menggunakan alat, pengukuran pH tanah juga bisa dilakukan menggunakan cara tradisional, dengan menggunakan kunyit sebagai indikator. Caranya adalah dengan mengiris kunyit sehingga terlihat bagian dalamnya. Setelah itu tancapkan kunyit, dengan bagian teriris masuk ke dalam tanah. Tunggu sekitar 30 menit, lalu amati perubahan warna kunyit. Bila warna kunyit memudar maka tanah tersebut tanah masam. Bila warna kunyit tetap cerah maka pH tanah cenderung netral. Sedangkan apabila warna kunyit berubah kebiruan maka pH tanah cenderung basa.
3. Kaya akan biota tanah
Tanah yang ideal bagi tanaman, akan ideal juga bagi berbagai biota tanah. Oleh karena itu, tanah subur akan mengandung banyak biota di dalamnya. Banyak biota yang ada dalam tanah ternyata sangat bermanfaat bagi tanaman, contohnya cacing tanah. Biota tanah ini dapat dengan mudah kita amati keberadaannya. Tanah subur biasanya mengandung banyak cacing.
4. Tekstur tanah lempung
Tekstur tanah adalah komposisi fraksi liat, debu dan pasir dalam tanah. Tanah yang ideal bagi pertanian mengandung 3 fraksi tanah tersebut dalam proporsi yang seimbang. Tanah dengan tekstur lempung sangat baik bila digunakan sebagai lahan pertanian. Tanah lempung bila kita pegang akan terasa tidak terlalu kasar tetapi tidak juga terlalu licin. Tanah lempung dapat melekat, dan apabila dibentuk bola akan membentuk bola yang agak teguh.