Perbedaan antara Pupuk Organik dan Pupuk Hayati

Masih banyak yang belum mengetahui perbedaan antara pupuk hayati dan pupuk organik. Masih ada yang menyamakan kedua jenis pupuk tersebut. Padahal keduanya jelas berbeda. Saya akan coba menjelaskan secara ringkas dan sederhana kedua jenis pupuk tersebut.
Secara definisi pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari perombakan bahan-bahan alami seperti kotoran hewan, limbah panen, serasah, ranting, limbah industri pertanian dan lain sebagainya. Pupuk organik dapat berupa kompos, pupuk kandang dan lain sebagainya. Sedangkan pupuk hayati secara definisi adalah nama untuk pupuk yang mengandung sekelompok mikroorganisme tanah. Mikroorganisme yang dapat membantu penyediaan nutrisi bagi tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh dari pupuk hayati adalah pupuk Rhizobium, pupuk PGPR, EM4 dan pupuk mikroba lainnya yang sudah banyak beredar dipasaran.
Dapat dikatakan salah satu perbedaan yang paling prinsip adalah bahan utamanya. Pupuk organik berasal dari sisa-sisa mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sedangkan pupuk hayati mengandung mikroorganisme hidup yang dapat membantu tanaman memperoleh nutrisi.
Perbedaan lainnya, pupuk organik diberikan untuk menambah atau meningkatkan kadar bahan organik (C-organik) dalam tanah. Ketersediaan bahan organik dalam tanah sangat penting untuk kualitas dan kesehatan tanah. Selain melepaskan unsur-unsur hara bagi tanaman, bahan organik sangat penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah melalui berbagai mekanisme. Sedangkan pupuk hayati ditambahkan agar mikroorganisme-mikroorganisme yang terkandung didalamnya dapat menambat hara tertentu atau menfasilitasi ketersediaan hara lainnya. Contohnya, mikroba pelarut fosfat yang dapat membantu tanaman memperoleh fosfat atau bakteri penambat nitrogen yang dapat membantu tanaman memperoleh nitrogen.
Pada saat ini ada yang mencoba menggabungkan pupuk organik dan pupuk hayati kedalam satu jenis pupuk. Kedalam pupuk organik ditambahkan mikroorganisme-mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman. Penggabungan tersebut diharapkan dapat memperoleh manfaat dari kedua jenis pupuk tersebut. Ada yang menyebut penggabungan ini dengan istilah “bio-organik”.

3 comments

  1. sebenarnya kurang pas jika disebut sebagai pupuk hayati. barangkali lebih pas jika disebut sebagai unsur yang bersifat hayati mengandung mikroorganisme. kalau pupuk organik sudah lazim untuk membedakan pupuk produksi pabrik (pupuk an-organik)

Tinggalkan komentar