Kiat-kiat Praktis Menjaga dan Meningkatkan Kesuburan Tanah Pertanian

Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh  dengan sehat dan subur. Terlihat hijau, segar dan enak dipandang. Apalagi bila berbuah lebat dan besar-besar.

Tanah yang subur adalah tanah yang diinginkan oleh setiap petani atau pekebun. Lalu, bagaimana cara mengetahui suatu tanah itu temasuk tanah subur atau tidak?. Tingkat kesuburan tanah dapat diduga dengan mengamati ciri-cirinya. Ciri-ciri tanah yang subur bisa dilihat di artikel sebelumnya “Mengenal Ciri-ciri Tanah yang Subur“.

pic source: organicfarmermag.com

Tanah yang subur tidak bersifat permanen atau tetap. Artinya tanah yang subur dapat menurun tingkat kesuburannya apabila tidak dirawat. Begitupun sebaliknya, tanah yang kurang subur dapat ditingkatkan kesuburannya. Oleh karena itu, mempertahankan tanah yang subur atau meningkatkan kesuburan tanah yang kurang subur menjadi hal yang penting agar kegiatan pertanian kita maksimal. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah untuk pertanian.

  • Menambahkan bahan organik/pupuk organik

Bahan organik atau pupuk organik adalah bahan/pupuk yang berasal dari sisa-sisa mahluk hidup seperti serasah, gabah, ranting, serbuk gergaji, jerami dan kotoran hewan. Pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang sangat mudah kita jumpai. Membuat sendiri pun tidaklah sulit. Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan dengan alat dan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.   

Meskipun relatif murah, pupuk organik mempunyai banyak sekali manfaat bagi tanah dan tanaman. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik adalah sumber hara yang lengkap, dari unsur hara makro sampai unsur hara mikro. Selain itu, pupuk organik juga merupakan sumber makanan bagi banyak biota tanah.

Pupuk organik biasanya diberikan ke dalam tanah sebelum dilakukan penanaman. Agar lebih praktis, dapat diberikan saat pengolahan tanah, sehingga pupuk organik dapat tercempur merata di lapisan olah tanah. Untuk dosis yang diberikan, tergantung dari kondisi tanah yang digunakan. Pada umumumnya, dilahan pertanian menggunakan 2-5 ton/ha pupuk organik.

  • Pupuk Kimia

Menambahkan pupuk kimia sering kali diperlukan, terutama untuk pupuk yang mengandung unsur hara makro.  Hara makro seperti N, P dan K adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Keunggulan pupuk kimia diantaranya adalah jumlah unsur hara yang relatif besar dan sifatnya yang mudah larut. Sehingga pupuk kimia lebih mudah diserap oleh tanaman. Penggunaan pupuk kimia lebih praktis dan lebih cepat terlihat efeknya terhadap tanaman. Namun, pemberian pupuk kimia secara kurang tepat juga mempunyai dampak merugikan. Pemberian pupuk kimia secara berlebih dapat menyebabkan pemborosan dan pencemaran lingkungan. Pemberian pupuk kimia harus sesuai dengan kebutuhan tanaman.

  • Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah tanaman yang ditanam secara khusus dengan tujuan untuk menambah jumlah hara dan bahan organik ke dalam tanah. Tanaman jenis legum banyak digunakan sebagai pupuk hijau karena kemampuannya dalam memfikasasi N dari udara. Penggunaan tanaman legum sebagai pupuk hijau dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Aplikasi pupuk hijau dilahan pertanian dapat dilakukan dengan banyak cara diataranya adalah ditaman sebagai tanaman pagar pada sistem pertanaman Alley Cropping, tanaman penutup tanah dan tanaman liar. Beberapa jenis tanaman yang sering digunakan sebagai pupuk hijau diantaranya adalah kembang telekan (Lantana camara), paitan (Tithonia diversifolia), kirinyu (Cromolaena odorata), wedusan (Ageratum conyzoides), Azolla dan Sesbania rostrata.

  • Rotasi tanaman

Rotasi tanaman adalah menggilir jenis tanaman yang berbeda dalam satu lahan yang sama. Prinsip rotasi tanaman adalah tidak menanam hanya satu jenis tanaman di suatu lahan. Rotasi tanaman dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan hara dalam tanah. Beberapa tanaman memiliki kemampuan untuk menambah hara dalam tanah. Contohnya tanaman legum atau tanaman polong-polongan yang dapat menambah hara N dalam tanah. Sedangkan beberapa jenis tanaman lainnya bersifat rakus terhadap hara, contohnya tanaman umbi-umbian. Dengan melakukan rotasi tanaman, kestabilan unsur hara dalam tanah dapat terjaga.

Rotasi tanaman juga dapat mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit. Rotasi tanaman menyebabkan terputusnya siklus hama pada tanaman tertentu. Selain itu, keuntungan lain dari rotasi tanaman adalah jenis produk pertanian yang dihasilkan menjadi lebih beragam. Dalam satu lahan pertanian yang sama dapat dihasilkan 2 atau lebih hasil panen yang berbeda. Oleh karena kelebihan-kelebihannya itu, rotasi tanaman sangat dianjurkan pada sistem pertanian organik.   

  • Penggunaan mikroba bermanfaat

Salah satu ciri tanah yang sehat adalah kaya akan biota tanah, salah satunya mikroba. Beberapa mikroba memiliki kemampuan untuk menambah atau membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman. Menambahkan mikroba bermanfaat tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Pupuk hayati, istilah yang digunakan untuk bahan mengandung mikroba hidup, sudah banyak dijual secara komersil dipasaran. Jenis nya pun berbeda-beda, ada yang mengandung mikroba pelarut fosfat, mikoriza, bakteri penambat N (Rhizobium, Azotobacter), mikroba pelarut kalium dan mikroba penghasil hormon pemacu pertumbahan tanaman.

Fakta-fakta menarik mengenai tanah dan kehidupan biota di dalamnya

Setiap tanggal 5 Desember, seluruh dunia memperingati hari tanah sedunia, atau dalam istilah bahasa inggris disebut World Soil Day. Tahun ini tema yang akan diusung adalah “Keep soil alive, Protect soil biodiversity” terjemahan lepasnya kurang lebih adalah “Jaga tanah agar tetap hidup, Lindungi keanekaragaman hayati tanah”.  Tema ini mengkampanyekan untuk lebih melindungi keanekaragaman hayati tanah, dari Mikroba hingga cacing tanah. Semua biota tanah tersebut sangat penting dan berkontribusi dalam banyak proses yang berguna bagi kehidupan di bumi.

Seorang teman mengirimi saya tautan ke website resmi FAO yang banyak menggelar acara dan perlombaan untuk memeriahkan acara hari tanah sedunia ini. Iseng-iseng saya meng klik konten-konten yang menurut saya menarik. Di salah satu artikelnya ada informasi mengenai fakta-fakta menarik dan unik tentang Tanah dan kehidupan biota di dalamnya. Berikut adalah fakta-fakta tersebut.

  1. Satu hektar tanah mengandung bakteri dengan berat kira-kira setara 2 ekor sapi.
  2. Hanya dalam 1 gram tanah yang sehat, jumlah organisme hidup lebih banyak dibandingkan jumlah seluruh populasi manusia di bumi ini.
  3. Organisme tanah memproses bahan organik di lapisan tanah atas sebesar 25000 kg tanah atau setara lapangan sepakbola, atau setara berat 25 buah mobil.
  4. Sekitar 90% organisme yang ada di bumi, hidup atau menghabiskan sebagian siklus hidupnya di dalam tanah. Namun, baru sekitar 1% saja yang manusia ketahui.  
Source: foodprint.org

Itulah sebagian fakta unik dan menarik tentang kehidupan organisme di dalam tanah. Kondisi saat ini, keanekaragaman hayati tanah sudah banyak terganggu. Oleh karena sangat pentingnya peranan tanah beserta kehidupan organisme di dalamnya, maka sudah selayaknya kita lebih berusaha melestarikannya.

Selamat hari tanah sedunia…

Mengenal Ciri-ciri Tanah yang Subur

Tanah subur akan membuat tanaman tumbuh dan berkembang secara optimal. Hasil panen yang didapat pun berlimpah. Oleh sebab itu, menggunakan tanah subur sebagai lahan pertanian sangat menguntungkan petani. Meskipun bukan satu-satunya, tanah subur merupakan salah satu faktor paling penting yang pempengaruhi hasil panen.

Semenjak mengenal pertanian, manusia sudah menyadari bahwa tanah subur sangatlah penting. Konon, peradaban Mesopotamia yang merupakan salah satu peradaban tertua di dunia itu, terkenal karena kesuburan tanah pertaniannya. Beberapa abad sebelum masehi, bangsa Mesopotamia telah mengenal cara mengolah tanah dan teknik irigasi untuk lahan pertanian mereka. Itulah sebabnya, Mesopotamia menjadi salah satu peradaban paling maju di dunia pada zaman itu.   

Lalu tanah seperti apa yang dikatakan subur?. Tanah subur adalah tanah yang mampu menyediakan tiga kebutuhan dasar tanaman, yaitu unsur hara, udara dan air. Unsur hara dibutuhkan sebagai sumber nutrisi atau sumber makanan bagi tanaman. Air memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelarut unsur hara, berperan dalam fotosintesis dan menjaga kelembapan tubuh tanaman. Sedangkan udara berguna untuk bernafasnya akar tanaman dan dibutuhkan juga oleh biota tanah seperti cacing dan mikroba tanah.

Tanah dikatakan subur apabila memiliki sifat kimia, fisika dan biologi yang baik. Sifat kimia tanah yang baik diantaranya adalah kadar kemasaman (pH) yang netral, kandungan unsur hara yang cukup dan tidak mengandung unsur-unsur yang dapat meracuni tanaman. Sifat fisik tanah yang baik diantaranya adalah memiliki tekstur yang remah, memiliki cukup pori-pori udara dan memiliki daya memegang air yang baik. Sedangkan sifat biologi yang baik diantaranya adalah banyaknya kehidupan biota tanah.

Ada beberapa cara untuk menduga tingkat kesuburan tanah. Cara pertama adalah dengan menganalisnya di laboratorium. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui secara detail status kesuburan tanah pertanian kita dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan. Namun, tentu saja tidak semua orang dapat mengaksesnya. Biaya analisisnya pun relatif mahal. Cara kedua adalah dengan mengamati ciri-ciri tanah pertanian kita. Cara ini relatif lebih praktis dan sederhana. Petani berpengalaman biasanya mampu menduga secara cermat tingkat kesuburan tanah dengan mengamati ciri-cirinya dan jumlah hasil panen yang didapatkan.

Berikut ini adalah ciri-ciri tanah subur yang cocok untuk lahan pertanian:

  1. Lapisan humus tebal

Humus atau yang sering disebut juga bunga tanah adalah lapisan atas tanah yang berwarna gelap. Humus terbentuk dari sisa-sisa mahluk hidup dalam tanah atau dari bahan-bahan organik yang kita tambahkan. Ketebalan lapisan humus bisa menjadi salah satu indikator kesuburan tanah. Tanah subur biasanya memiliki lapisan humus yang tebal. Humus merupakan salah satu sumber unsur hara bagi tanaman dan makanan bagi organisme-organisme tanah. Selain itu, tanah dengan lapisan humus yang tebal biasanya memiliki sifat fisik yang baik, seperti tersedianya pori-pori tanah dan daya memegang air yang baik.

2. Kadar kemasaman tanah relatif netral 

Derajat kemasaman (pH) tanah sangat mempengaruhi banyak proses kimiawi dalam tanah. Derajat kemasaman (pH) tanah yang paling ideal bagi lahan pertanian adalah 6 sampai 8. Apabila tanah terlalu masam (pH tanah rendah) atau tanah terlalu basa (pH tanah tinggi) menyebabkan unsur hara akan sulit diserap oleh tanaman. Tanah masam dan tanah basa juga merupakan lingkungan yang kurang ideal bagi kehidupan biota tanah.

Pengukuran pH tanah dapat dilakukan menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Atau bisa juga menggunakan alat pengukur pH tanah yang sudah banyak tersebar dipasaran dengan harga yang relatif terjangkau. Selain menggunakan alat, pengukuran pH tanah juga bisa dilakukan menggunakan cara tradisional, dengan menggunakan kunyit sebagai indikator. Caranya adalah dengan mengiris kunyit sehingga terlihat bagian dalamnya. Setelah itu tancapkan kunyit, dengan bagian teriris masuk ke dalam tanah. Tunggu sekitar 30 menit, lalu amati perubahan warna kunyit. Bila warna kunyit memudar maka tanah tersebut tanah masam. Bila warna kunyit tetap cerah maka pH tanah cenderung netral. Sedangkan apabila warna kunyit berubah kebiruan maka pH tanah cenderung basa.

source: lovelygreens.com

3. Kaya akan biota tanah

Tanah yang ideal bagi tanaman, akan ideal juga bagi berbagai biota tanah. Oleh karena itu, tanah subur akan mengandung banyak biota di dalamnya. Banyak biota yang ada dalam tanah ternyata sangat bermanfaat bagi tanaman, contohnya cacing tanah. Biota tanah ini dapat dengan mudah kita amati keberadaannya. Tanah subur biasanya mengandung banyak cacing.  

source: no-tillfarmer.com

4. Tekstur tanah lempung

Tekstur tanah adalah komposisi fraksi liat, debu dan pasir dalam tanah. Tanah yang ideal bagi pertanian mengandung 3 fraksi tanah tersebut dalam proporsi yang seimbang. Tanah dengan tekstur lempung sangat baik bila digunakan sebagai lahan pertanian. Tanah lempung bila kita pegang akan terasa tidak terlalu kasar tetapi tidak juga terlalu licin. Tanah lempung dapat melekat, dan apabila dibentuk bola akan membentuk bola yang agak teguh.

Panduan Ringkas Budidaya Jagung 2

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya Panduan Ringkas Budidaya Jagung 1.

Teknik penanaman
1. Menentukan pola tanam
Ada beberapa pola tanam yang bisa dipilih, misalnya intercropping atau menanam dua tanaman atau lebih secara bersama-sama, multiple cropping atau menenam jenis tanaman berbeda secara bergantian selama satu tahun dan bisa juga pola tanam lainnya. (lebih…)