Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh dengan sehat dan subur. Terlihat hijau, segar dan enak dipandang. Apalagi bila berbuah lebat dan besar-besar.
Tanah yang subur adalah tanah yang diinginkan oleh setiap petani atau pekebun. Lalu, bagaimana cara mengetahui suatu tanah itu temasuk tanah subur atau tidak?. Tingkat kesuburan tanah dapat diduga dengan mengamati ciri-cirinya. Ciri-ciri tanah yang subur bisa dilihat di artikel sebelumnya “Mengenal Ciri-ciri Tanah yang Subur“.
Tanah yang subur tidak bersifat permanen atau tetap. Artinya tanah yang subur dapat menurun tingkat kesuburannya apabila tidak dirawat. Begitupun sebaliknya, tanah yang kurang subur dapat ditingkatkan kesuburannya. Oleh karena itu, mempertahankan tanah yang subur atau meningkatkan kesuburan tanah yang kurang subur menjadi hal yang penting agar kegiatan pertanian kita maksimal. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah untuk pertanian.
- Menambahkan bahan organik/pupuk organik
Bahan organik atau pupuk organik adalah bahan/pupuk yang berasal dari sisa-sisa mahluk hidup seperti serasah, gabah, ranting, serbuk gergaji, jerami dan kotoran hewan. Pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang sangat mudah kita jumpai. Membuat sendiri pun tidaklah sulit. Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan dengan alat dan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Meskipun relatif murah, pupuk organik mempunyai banyak sekali manfaat bagi tanah dan tanaman. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik adalah sumber hara yang lengkap, dari unsur hara makro sampai unsur hara mikro. Selain itu, pupuk organik juga merupakan sumber makanan bagi banyak biota tanah.
Pupuk organik biasanya diberikan ke dalam tanah sebelum dilakukan penanaman. Agar lebih praktis, dapat diberikan saat pengolahan tanah, sehingga pupuk organik dapat tercempur merata di lapisan olah tanah. Untuk dosis yang diberikan, tergantung dari kondisi tanah yang digunakan. Pada umumumnya, dilahan pertanian menggunakan 2-5 ton/ha pupuk organik.
- Pupuk Kimia
Menambahkan pupuk kimia sering kali diperlukan, terutama untuk pupuk yang mengandung unsur hara makro. Hara makro seperti N, P dan K adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Keunggulan pupuk kimia diantaranya adalah jumlah unsur hara yang relatif besar dan sifatnya yang mudah larut. Sehingga pupuk kimia lebih mudah diserap oleh tanaman. Penggunaan pupuk kimia lebih praktis dan lebih cepat terlihat efeknya terhadap tanaman. Namun, pemberian pupuk kimia secara kurang tepat juga mempunyai dampak merugikan. Pemberian pupuk kimia secara berlebih dapat menyebabkan pemborosan dan pencemaran lingkungan. Pemberian pupuk kimia harus sesuai dengan kebutuhan tanaman.
- Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah tanaman yang ditanam secara khusus dengan tujuan untuk menambah jumlah hara dan bahan organik ke dalam tanah. Tanaman jenis legum banyak digunakan sebagai pupuk hijau karena kemampuannya dalam memfikasasi N dari udara. Penggunaan tanaman legum sebagai pupuk hijau dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Aplikasi pupuk hijau dilahan pertanian dapat dilakukan dengan banyak cara diataranya adalah ditaman sebagai tanaman pagar pada sistem pertanaman Alley Cropping, tanaman penutup tanah dan tanaman liar. Beberapa jenis tanaman yang sering digunakan sebagai pupuk hijau diantaranya adalah kembang telekan (Lantana camara), paitan (Tithonia diversifolia), kirinyu (Cromolaena odorata), wedusan (Ageratum conyzoides), Azolla dan Sesbania rostrata.
- Rotasi tanaman
Rotasi tanaman adalah menggilir jenis tanaman yang berbeda dalam satu lahan yang sama. Prinsip rotasi tanaman adalah tidak menanam hanya satu jenis tanaman di suatu lahan. Rotasi tanaman dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan hara dalam tanah. Beberapa tanaman memiliki kemampuan untuk menambah hara dalam tanah. Contohnya tanaman legum atau tanaman polong-polongan yang dapat menambah hara N dalam tanah. Sedangkan beberapa jenis tanaman lainnya bersifat rakus terhadap hara, contohnya tanaman umbi-umbian. Dengan melakukan rotasi tanaman, kestabilan unsur hara dalam tanah dapat terjaga.
Rotasi tanaman juga dapat mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit. Rotasi tanaman menyebabkan terputusnya siklus hama pada tanaman tertentu. Selain itu, keuntungan lain dari rotasi tanaman adalah jenis produk pertanian yang dihasilkan menjadi lebih beragam. Dalam satu lahan pertanian yang sama dapat dihasilkan 2 atau lebih hasil panen yang berbeda. Oleh karena kelebihan-kelebihannya itu, rotasi tanaman sangat dianjurkan pada sistem pertanian organik.
- Penggunaan mikroba bermanfaat
Salah satu ciri tanah yang sehat adalah kaya akan biota tanah, salah satunya mikroba. Beberapa mikroba memiliki kemampuan untuk menambah atau membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman. Menambahkan mikroba bermanfaat tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Pupuk hayati, istilah yang digunakan untuk bahan mengandung mikroba hidup, sudah banyak dijual secara komersil dipasaran. Jenis nya pun berbeda-beda, ada yang mengandung mikroba pelarut fosfat, mikoriza, bakteri penambat N (Rhizobium, Azotobacter), mikroba pelarut kalium dan mikroba penghasil hormon pemacu pertumbahan tanaman.